Anemia Aplastik Pada Anak: Penyebab, Gejala, Dan Pengobatan
Anemia Aplastik pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Anemia aplastik adalah suatu kondisi yang ditandai oleh kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel-sel darah yang cukup. Anemia aplastik dapat menyebabkan anemia (kurangnya sel darah merah), leukopenia (kurangnya sel darah putih), dan trombositopenia (kurangnya trombosit atau sel pembeku darah). Anemia aplastik dapat berakibat fatal jika tidak ditangani dengan segera.
Anemia Aplastik pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Anemia aplastik dapat terjadi pada anak-anak maupun dewasa, tetapi lebih sering dijumpai pada anak-anak. Menurut data dari Program Studi PPDS 1 Ilmu Kesehatan Anak Universitas Airlangga, lebih dari 70% anak-anak menderita anemia aplastik derajat berat pada saat diagnosis. Penyakit ini juga lebih jarang dijumpai di negara Barat dibandingkan di Asia termasuk Indonesia, karena adanya faktor lingkungan seperti pemakaian obat-obat yang tidak pada tempatnya, pemakaian pestisida, serta insidens virus hepatitis yang lebih tinggi.
Penyebab Anemia Aplastik pada Anak
Penyebab anemia aplastik pada anak dapat dibagi menjadi dua golongan besar, yaitu faktor kongenital dan faktor didapat. Faktor kongenital berarti penyakit ini sudah ada sejak lahir karena adanya kelainan genetik yang mempengaruhi perkembangan sumsum tulang. Contoh dari faktor kongenital adalah sindrom Fanconi, sindrom Diamond-Blackfan, dan sindrom Shwachman-Diamond.
Faktor didapat berarti penyakit ini terjadi setelah lahir karena adanya faktor-faktor yang merusak sumsum tulang. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
Infeksi virus, seperti virus hepatitis, virus Epstein-Barr, virus parvovirus B19, dan virus HIV.
Paparan radiasi atau bahan kimia, seperti pestisida, benzena, kloramfenikol, dan fenilbutazon.
Gangguan autoimun, yaitu kondisi di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri termasuk sumsum tulang.
Idiopatik, yaitu penyebab yang tidak diketahui.
Gejala Anemia Aplastik pada Anak
Gejala anemia aplastik pada anak bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan jenis sel darah yang terpengaruh. Gejala umum yang dapat timbul antara lain adalah:
Kelelahan, lemas, pucat, sesak napas, dan denyut jantung cepat akibat anemia.
Infeksi berulang, demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan luka yang sulit sembuh akibat leukopenia.
Mudah memar, mimisan, gusi berdarah, dan perdarahan yang sulit berhenti akibat trombositopenia.
Anak dengan anemia aplastik bias 04f6b60f66